Senin, 31 Desember 2012

Tugas Koperasi - Struktur Organisasi Koperasi

"Suatu badan usaha, haruslah memiliki perangkat kepengurusan, agar dapat berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan."

 Perangkat, atau struktur organisasi koperasi, menurut Undang-udang Nomor 25 tahun 1992 pasal 21, terdiri dari:
a. Rapat Anggota;
b. Pengurus;
c. Pengawas.

Bagan Struktur Organisasi Koperasi


Penjelelasan bagan:

1. Rapat Anggota, merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam koperasi. Mengapa demikian? karena berbagai hal vital seperti penetapan anggaran dasar, kebijakan umum dalam koperasi, rencana kerja, pengangkatan pengurus, dan lainnya dibahas dalam rapat anggota ini. Untuk memutuskan suatu permasalahan dalam rapat anggota, yaitu melalui musyawarah untuk mencapai mufakat.

2. Pengurus, merupakan anggota koperasi yang ditunjuk pada Rapat Anggota untuk menjalankan kegiatan koperasi, juga yang bertanggung jawab mengenai segala kegiatan pengelolaan koperasi beserta usahanya kepada Rapat Anggota.

3. Pengawas, merupakan anggota koperasi yang ditunjuk Rapat Anggota untuk mengawasi jalannya kegiatan koperasi, dan memberikan laporan tertulis hasil pengawasannya pada saat Rapat Anggota dilangsungkan.

4. Manajer, merupakan anggota atau bukan anggota koperasi yang dipekerjakan oleh koperasi untuk melaksanakan berbagai tugas.

5. Unit Usaha, merupakan usaha-usaha yang dijalankan oleh koperasi. 

6. Anggota koperasi, merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jasa koperasi (UU No. 25 Tahun 1992, pasal 17).

AMANDA DWI PRAHARANI
10211657
2EA01

Tugas Koperasi - Manajemen Keuangan Koperasi

"Semua hal di dunia ini, akan bisa berjalan lancar apabila dikelola dengan baik.. sehingga tujuan dari hal tersebut akan bisa tercapai dengan seksama, dan tepat sasaran.."

Kalimat pembuka di atas, memang sangat benar. Tak akan ada hal yang bisa berjalan baik, tanpa adanya pengelolaan atau manajemen yang baik pula. Bahkan, sesuatu akan tetap dapat berjalan, apabila dikelola, walau pengelolaannya itu dengan cara yang buruk. Yang membedakan hanyalah hasil yang didapat. Karena output tersebut, memiliki hubungan yang positif dengan kualitas pengelolaan yang dijalankan sebelumnya.

Lalu, bagaimana dengan koperasi? apakah perlu adanya pengelolaan?

Tentu saja. Sebagai badan usaha, koperasi haruslah dikelola secara profesional, tanpa terkecuali. Terutama yang berhubungan dengan keuangan dan permodalan. Apabila diibaratkan, keuangan dan permodalan dalam koperasi, adalah darah dan udara yang mengalir di tubuh kita. Suatu koperasi tanpa adanya keuangan dan permodalan, hanya akan menjadi badan saja, tanpa ruh. Sehingga, elemen-elemen tersebut yang vital bagi badan usaha ini, haruslah dikelola dengan serius. 

Pengurus koperasi, merupakan aktor penting dalam menjalankan pengelolaan koperasi tersebut. Bahkan keterangan mengenai pengurus koperasi pun sudah dicantumkan dalam Undang-Undang Nomor 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, pasal 29, yang berbunyi:

1. Pengurus dipilih dari dan oleh anggota koperasi dalam Rapat Anggota;
2. Pengurus merupakan pemegang kuasa dalam Rapat Anggota;
3. Untuk pertama kali, susunan dan nama anggota pengurus dicantumkan dalam akta pendirian;
4. Masa jabatan pengurus paling lama 5 tahun;
5. Persyaratan untuk dapat dipilih dan diangkat menjadi anggota pengurus ditetapkan dalam anggaran dasar;

Sedangkan, Pengurus bertugas (Pasal 30):
1. Mengelola koperasi dan usahanya;
2. Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi;
3. Menyelenggarakan rapat anggota;
4. Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas;
5. Menyelenggarakan pembukuan keuangan dan inventaris secara tertib;
6. Memelihara daftar buku anggota dan pengurus.

Kita telah mengetahui tugas-tugas dari pengurus koperasi yang telah disebutkan dalam Undang-undang di atas. Tanpa adanya pengurus, tentunya manajemen dalam koperasi tidak akan bisa berjalan. Namun, seperti sudah disinggung pada awal tulisan ini, manajemen keuangan merupakan hal yang terpenting. Mengapa? karena keuangan berhubungan dengan kesejahteraan anggota. Tujuan awal dalam pendirian koperasi adalah untuk menyejahterakan anggotanya, yang tentu saja akan bisa terlaksana apabila terjaga pula kondisi keuangannya. 

Lalu, apa yang dimaksud dengan Manajemen Keuangan Koperasi?

Yang dimaksud dengan manajemen keuangan koperasi adalah aktivitas pencarian dana dengan cara yang paling menguntungkan, juga aktivitas penggunaan dananya secara efektif dan efisien, dengan memperhatikan prinsip ekonomi dan prinsip-prinsip koperasi. 

Itulah serangkaian informasi yang saya dapatkan mengenai manajemen keuangan koperasi beserta pengurusnya, yang sumbernya berasal dari catatan-catatan dari teman, juga buku Undang-Undang tentang Perkoperasian yang diterbitkan oleh CITRA UMBARA, Bandung. Mohon maaf apabila terdapat banyak kekurangan dalam tulisan ini ^_^, salam Gunadarma!

AMANDA DWI PRAHARANI
10211657
2EA01


Minggu, 30 Desember 2012

Tugas Koperasi - Koperasi Kredit (Credit Union)


Nah.. masih seputar koperasi, kali ini saya akan membahas mengenai Credit Union atau Koperasi Kredit. Teman-teman sudah ada yang pernah mendengar mengenai koperasi kredit? Kalau belum, check it out! Hehehehe ^_^v

Setelah saya browsing di internet, khususnya di http://id.wikipedia.org/wiki/Koperasi_kredit, dapat kita ketahui bahwa: 

“Koperasi Kredit, atau populernya disebut sebagai Credit Union, adalah sebuah lembaga keuangan yang bergerak di bidang simpan pinjam, yang dimiliki dan dikelola oleh anggotanya, dan yang bertujuan untuk menyejahterakan anggotanya sendiri.”

Prinsip dari Koperasi Kredit ada tiga yang  utama, yaitu:

1.      Asas swadaya (tabungan hanya diperoleh dari anggotanya).
2.      Asas setia kawan (pinjaman hanya diberikan kepada anggota), dan
3.      Asas pendidikan dan penyadaran (membangun watak adalah yang utama, hanya yang berwatak baiklah yang dapat diberi pinjaman).

SEJARAH KOPERASI KREDIT

Sejarah koperasi kredit, dimulai pada abad ke 19, ketika Jerman dilanda krisis ekonomi karena badai salju yang melanda seluruh negeri. Pada saat itu, para petani tidak dapat bekerja karena tanamannya yang tak dapat menghasilkan hasil bumi, sehingga penduduk pun kelaparan. Situasi sulit ini pun dimanfaatkan oleh orang-orang yang memiliki uang banyak. Mereka memberikan pinjaman kepada pendduk dengan bunga yang sangat tinggi, membuat banyak masyarakat miskin yang terjerat hutang. Karena tidak bisa membayar  hutang, maka sisa harta benda mereka pun disita oleh lintah darat.
Tidak lama berselang setelah situasi tersebut, muncullah Revolusi Industri. Pekerjaan yang sebelumnya dilakukan oleh manusia, diambil alih oleh mesin-mesin. Karena Revolusi Industri tersebut, banyak pekerja yang terkena PHK.. Jerman pun dilanda masalah pengangguran secara besar-besaran.
Melihat kondisi ini, walikota Flammersfield, Friedrich Wilhelm Raiffeisen, merasa prihatin dan ingin menolong kaum miskin. Ia mengundang orang-orang kaya untuk menggalang bantuan. Ia berhasil mengumpulkan uang dan roti, kemudian dibagikan kepada kaum  miskin.
Namun ternyata, hal itu tidak memecahkan masalah kemiskinan. Sebab kemiskinan adalah akibat dari cara berpikir yang keliru. Penggunaan uang tak terkontrol dan tak sedikit masyarakat yang menerima bantuan memboroskan uangnya agar segera menerima bantuan lagi. Oleh karena ulah itu, para dermawan pun tak lagi berminat untuk membantu  kaum miskin.
Raiffeisen tak putus asa. Ia mengambil cara lain untuk menjawab soal kemiskinan ini. Ia mengumpulkan roti dari pihak pabrik-pabrik roti di Jerman untuk dibagi-bagikan kepada burug dan petani miskin. Namun usaha ini pun tak menyelesaikan masalah.
Berdasarkan pengalaman yang sudah dikecap, Raiffeisen pun berkesimpulan: “Kesulitan si miskin hanya dapat diatasi oleh si miskin itu sendiri. Si miskin harus mengumpulkan uang secara bersama-sama dan kemudian meminjamkan kepada sesama mereka juga. Pinjaman harus digunakan untuk tujuan yang produktif, yang memberikan penghasilan. Jaminannya adalah watak si peminjam. Untuk mewujudkan impian tersebut, Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh akhirnya membentuk koperasi bersama bernama Credit Union, yang berarti kumpulan orang-orang yang saling mempercayai. Credit Union yang dibangun oleh Raiffeisen, petani miskin dan kaum buruh berkembang pesat di Jerman, bahkan kini telah menyebar ke seluruh dunia.

Yup, begitulah secara singkat ulasan dari Sejarah Koperasi Kredit di Dunia. Berikut, masih dikutip dari situs yang sama, yaitu daftar Koperasi Kredit besar di Indonesia berdasarkan tahun berdirinya:
·         Credit Union Lantang Tipo (1976)
·         Credit Union Khatulistiwa Bakti (1985)
·         Credit Union Pancur Kasih (1987)
·         Credit Union Daya Lestari (2001). Berada di Kalimantan Timur, dan Wilayah pengembanngannya ada di seluruh Kabupaten di Kalimantan Timur. Ada 24 kantor TPK/TP/Cabang di seluruh Kalimantan Timur, dengan anggota lebih dari 30 ribu orang.

Mungkin hanya itu saja informasi mengenai Koperasi Kredit yang bisa saya sampaikan. Mohon maaf atas segala ketidakpuasan yang timbul pada saat membaca tulisan ini dikarenakan minimnya informasi yang tersaji. Salam Gunadarma!

AMANDA DWI PRAHARANI
10211657
2EA01

Sabtu, 29 Desember 2012

Tugas Koperasi - Rapat Anggota Tahunan


Sebenarnya, apa sih  yang dimaksud dengan RAT atau Rapat Anggota Tahunan dalam Koperasi?

Untuk menjawab pertanyaan itu, marilah pertama-tama kita melirik Undang-Undang Nomor 25 Tentang Perkoperasian Pasal 22 ayat 1, yang berbunyi : “Rapat Anggota merupakan pemegang kekuasaan tertinggi dalam Koperasi”. Jika dilihat sekilas, Rapat Anggota hampir sama dengan RUPS dalam PT, yang juga merupakan kekuasaan tertinggi di sana. Mengapa sering disebut RAT atau Rapat Anggota Tahunan? Karena Rapat Anggota koperasi ini dilakukan paling sedikit dalam 1 tahun (pasal 26 ayat 1).  
Di dalam Rapat Anggota, yang ditetapkan adalah:

1.       Anggaran dasar;
2.       Kebijaksanaan umum di bidang organisasi manajemen dan usaha koperasi;
3.       Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian pengurus dan pengawas;
4.       Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan;
5.       Pembagian sisa hasil usaha;
6.       Penggabungan, peleburan, pembagian, dan pembubaran koperasi.

Permasalahan yang tak terduga tentunya dapat terjadi kapan saja, sehingga untuk mengatasinya, koperasi dapat melakukan Rapat Anggota Luar Biasa apabila keadaan mengharuskan adanya keputusan segera yang wewenangnya berada pada Rapat Anggota. Rapat Anggota Luar Biasa dapat diadakan atas permintaan sejumlah anggota koperasi atau atas keputusan pengurus yang pelaksanaannya diatur dalam Anggaran Dasar, dengan asusmi usulan tersebut didukung oleh 50%+1 anggota koperasi, atau minimal 2% dari anggota koperasi (ketentuan tersebut sesuai dengan Anggaran Dasar Koperasi).

Keputusan dalam Rapat Anggota Koperasi dilakukan dengan cara musyawarah untuk mencapai mufakat. Hal itu dilakukan setelah diberinya kesempatan kepada anggota koperasi yang hadir untuk mengeluarkan pendapatnya, atau saran-saran, yang kemudian dapat memenuhi harapan anggota koperasi lainnya dalam penyelesaian suatu permasalahan yang sedang dimusyawarahkan. Keputusan berdasarkan musyawarah mufakat ini akan sah apabila dalam rapat dihadiri oleh anggota koperasi sesuai dengan persayaratan kuorum, dan disetujui oleh semua yang hadir.

Apabila secara mufakat sudah tak bisa digunakan lagi, maka keputusan rapat ini dapat dilakukan dengan cara mengambil suara terbanyak atau Voting. Keputusan berdasarkan voting ini dapat dianggap sah apabila jumlah anggota rapat yang hadir sesuai dengan persyaratan kuorum dalam anggaran dasar dan disetujui oleh lebih dari separuh jumlah koperasi yang hadir. Apabila tidak juga mendapat jalan keluar, maka pimpinan rapat dapat mengusahakan untuk melaksanakan pemungutan suara berjenjang. 

AMANDA DWI PRAHARANI
10211657
2EA01

Kamis, 29 November 2012

A Letter To My Mother


Kepada Mamaku Tercinta,
Di relung hatiku...

Mama, apa kabar? Entah mengapa aku merasa malu menulis surat ini untukmu, Mah.. karena aku takut Engkau akan memarahiku jika tulisanku jelek, hehe. Setiap hari, aku yakin mama menganggapku seorang anak yang cuek, yang tidak peduli pada apapun yang Engkau kerjakan.. namun aku hanya ingin Mama tahu, hatiku tidak seperti itu.. aku ingin mengungkapkan lewat lisan, tapi tak sanggup kata ini mengalir. Ingin kuungkapkan dengan perlakuan, namun raga ini menolak untuk bergerak. Aku tahu aku adalah seorang anak yang tidak berbakti kepadamu, Mah. Yang tidak sanggup membalas budi. Yang tidak tahu berapa banyak air mata yang mengalir dari wajahmu di saat sujud malammu mendoakan kesuksesanku. Aku hanya bisa memandangimu lewat celah pintu kamarmu saat kau terlelap di malam yang dingin, lalu menutup celah itu dan kembali lagi ke kamarku sendiri. Tanpa mendekat untuk sekedar memandangmu lebih dekat, atau mencium pipimu, atau membelai rambutmu yang masih halus. Aku terlalu congkak. Sombong. Dan tidak memiliki kelembutan hati sepertimu..

Jadi kuputuskan, untuk menulis surat ini.. entah nantinya aku berani untuk menyerahkan langsung padamu atau tidak, aku tidak peduli. Yang penting luapan hatiku tentang kerinduanku padamu bisa tercurah pada secarik kertas putih yang kemungkinan akan kau temukan di meja riasmu suatu hari.. untukmu.. aku memiliki puisi..

Gemericik air
Bukan hujan, namun tetesan air mata, yang hanya bisa didengar oleh hatiku
Suara goretan pena
Dengan tinta, yang melahirkan kandungan kerinduanku padamu kepada secarik kertas putih
Di malam ini, aku menulis padamu..
Tak panjang.. karena nampaknya tak sanggup kata ini mengalir sederas air bah, seperti yang ada di pikiranku
Aku merindukanmu
Aku merindukan pelukanmu
Aku merindukan pelukanmu, dan ciuman hangatmu di kening ketika mengantarku tidur dulu
Aku mengemis maaf dari hatimu, atas ketidakpedulianku padamu selama ini
Kubilang sekali lagi, aku merindukanmu
Menyayangimu
Mencintaimu...
Sepenuh hatiku..

Kurasa puisiku barusan sudah bisa mewakili kerinduanku padamu, Mah.. aku harap ketika mama membacanya, aku sudah berubah menjadi anak yang bisa membuka hati, yang bisa memelukmu seperti saat masih kecil dulu, yang bisa dengan mudah mengatakan, “Aku sayang mama!”, tanpa rasa malu juga gengsi. Kuakhiri saja suratku sampai di sini..

Sekali lagi, untukmu Mama..
Dari aku, anakmu, yang selalu mencintaimu walau ditutupi oleh kebisuan. 

Kamis, 22 November 2012

Kereta Api, Cilebut, dan Tanah Longsor

Bogor kota hujan. Itulah sebutan yang selama ini selalu dilontarkan kepada kota kelahiran saya (^_^v). Predikat kota hujan memang cocok kota ini, terlebih pada saat musim hujan yang terbilang ekstrim seperti sekarang. Pada tanggal 21 November 2012 lalu, di kilometer 45 antara stasiun Cilebut dan Bojong Gede, terjadi longsoran tanah yang mengakibatkan runtuhnya 4 tiang listrik, dan sepuluh rumah tertimbun tanah. longsoran tanah yang terjadi pada fondasi rel kereta api itu terjadi beberapa menit setelah kereta melintas (KOMPAS.com). Kejadian itu menyebabkan penumpukan penumpang di stasiun Bojong Gede (tempat pemberhentian akhir sementara untuk saat ini).

Sekitar pukul sembilan malam, saya diminta oleh ayah saya untuk menjemput beliau di stasiun Bojong Gede karena tidak mendapat angkot. Akhirnya mau tidak mau saya pun menyalakan motor dan melajukannya segera. Ketika masih di daerah Cilebut, keadaan masih terlihat normal. Namun saat motor saya sudah memasuki kawasan Petaunan, keanehan mulai terjadi (jeng jeng jeng! hehe tenang aja ini bukan cerita horor kok ^_^). Berbondong-bondong manusia membelah jalan menjadi potongan sempit yang mengakibatkan kemacetan alot. Usut punya usut, mereka semua adalah penumpang kereta api tujuan Stasiun Cilebut dan Stasiun Bogor. Yup, seperti yang sudah tertebak, mereka terpaksa jalan kaki dari Bojong Gede... bayangkan teman-teman! dalam hati saya bersyukur masih memiliki motor di rumah sehingga ayah saya tidak harus ikut berjalan jauh seperti itu... (dan mendadak hening, kemudian galau... oke lanjut!)

Kalau boleh jujur, miris rasanya melihat wajah lelah mereka.. pulang kerja.. pulang kuliah.. pulang main (hehe).. ketika di kereta, mereka mungkin saja sudah membayangkan akan disambut oleh Es Teh Manis di rumah.. namun harapan mereka sirna ketika kereta sudah berhenti di stasiun Bojong Gede.. Ingin naik angkutan umum, tidak ada yang bisa dinaiki lagi karena padatnya penumpang. Terpaksa mereka pun jalan kaki menuju rumah.. bayangkan teman-teman, bayangkan...

Kejadian kemarin ini, kebanyakan masyarakat menyalahkan pengelola kereta api yang kurang tanggap dalam melihat kondisi medan. Hal itu memang ada benarnya, namun apa adil jika kita sepenuhnya menyalahkan mereka? kejadian tanah longsor bukanlah hal yang bisa dikendalikan oleh manusia. Apakah lintasan kereta api, juga tanah yang sudah terlanjur menimbun rumah di bawahnya itu bisa diperbaiki sendiri hanya dengan lontaran makian kepada pengelola? justru hal inilah yang harus segera diluruskan.. masyarakat yang maju, adalah masyarakat yang dapat menghasilkan solusi, bukan hanya teori.

Menurut berita, perbaikan lintasan kereta itu bisa memakan waktu lumayan lama. Hal itu tentu saja akan sangat mengganggu kenyamanan dan kegiatan masyarakat yang sehari-hari menggunakan jasa kereta api untuk berangkat kerja, kuliah, sekolah, dan kegiatan lainnya. Namun apabila kita hanya mengikuti hawa nafsu, hawa marah, kecewa.. maka rasa nyaman yang dirindukan takkan pernah kita dapatkan. Karena apa? karena kita tidak mau berempati.. berempati untuk siapa? untuk pengelola kereta api yang sebenarnya juga ikut terganggu akibat musibah ini.

Perbaikan lintasan pastinya akan segera diselesaikan. Dengan bersabar, maka kita pun akan mendapat ketenangan tersendiri. Jangan mudah terpancing untuk menyalahkan pengelola mentah-mentah. Mau tidak mau, sudah kewajiban mereka untuk memperbaikinya. Yang mereka butuhkan hanyalah waktu, beserta dukungan dari pengguna setia kereta api seperti kita ini. Janganlah kita menambah beban mereka dengan selalu mengeluh, mengeluh, dan mengeluh. Sudah saatnya bagi kita menjadi masyarakat yang peduli sesama. Termasuk kepada pengelola kereta api. Pengelola juga manusia, memiliki banyak kekurangan (walau tak bisa dijadikan alasan untuk menunda-nunda).

Foto-foto mengenai migrasi besar-besaran penumpang kereta dari stasiun Bojong Gede ke Cilebut Insya Allah di kesempatan berikutnya apabila memungkinkan. Tetap semangat, tetap berjuang, dan SALAM GUNADARMA!

Rabu, 21 November 2012

CERBUNG - HEAVEN (Part 2)

Aku ingin jadi malam.. yang mampu membuaimu sampai tertidur juga terlelap pada gelapnya malam...

Kalimat itu, muncul begitu saja di kepala Aisha. Kala itu ia hanya duduk termangu di meja komputernya, sembari mengulang kembali kejadian siang tadi di sekolah...

Muhammad Fachrullah...

Nama itu kembali terngiang. Aisha menggeleng-gelengkan kepalanya sekeras mungkin agar ia sadar. Pasti ini pengaruh dari kualitas tidurnya yang sangat buruk akhir-akhir ini, sehingga pikirannya sering melayang tak jelas ke mana-mana. Ia pun memutuskan bangkit dari kursi perenungannya, dan ke kamar mandi untuk cuci muka. Tak lama kemudian, terdengar suara lembut ibunya dari luar kamar.

"Aisha! Zahra adikmu, datang mencarimu!"
"Iya, Bu! Aisha segera keluar!"

Buru-buru ia keringkan wajahnya dengan handuk, lalu keluar kamar. Di ruang tamu, duduk seorang gadis manis berusia 10 tahun, Zahrawati namanya. Ia adalah tetangga Aisha, yang sudah dianggap keluarga olehnya.

 "Assalamu'alaikum, anak cantik. Tumben sekali malam-malam main ke sini?" sapa Aisha, membuat Zahra menoleh dan langsung menghambur memeluk gadis yang sudah ia anggap kakak sendiri ini. "Eits, kenapa toh langsung nyerbu aku begini?"

Zahra masih memeluk Aisha dengan erat. Walau sedikit heran, Aisha memutuskan untuk tidak bertanya dulu perihal kelakuan adiknya ini sampai ia sendiri yang mengutarakan maksudnya. Aisha pun menggiring Zahra duduk, dan menghadapkan wajahnya pada wajah gadis mungil itu.

"Zahra, kamu kenapa?" tanya Aisha penuh kelembutan. Matanya yang jernih menembus mata indah nan suci milik Zahra. Gadis kecil itu tidak langsung menjawab. Nampaknya ia masih menikmati beningnya tatapan Aisha.

"Kak Agus.. kabur lagi dari rumah, Kak Ica. Ibu di rumah sakit-sakitan. Cuma aku dan ibu yang ada di rumah. Aku takut, Kak Ica..." jawab Zahra. Matanya mulai berkaca-kaca. Kakaknya yang bernama Agus memang terkenal bandel. Sering berkelahi dan kabur dari rumah. Kejadian seperti ini bukanlah yang pertama kali. Seperti biasa, Aisha memutuskan untuk menginap di rumah Zahra untuk menemani sekaligus merawat ibunya yang sakit.

"Ya sudah kakak temani kamu lagi, ya? sekalian kita beli obat buat ibumu, gimana?"
Zahra mendadak riang dan mencium tangan Aisha. Air matanya kini tak bercucuran lagi. Setelah mengemas seragam sekolah dan perlengkapan lainnya yang akan dipakainya besok pagi, Aisha pun pamit pada ibunya, dan mengantar Zahra pulang ke rumah.

***
Malam sudah sampai pada pukul setengah sembilan. Muhammad Fachrullah, atau yang sudah biasa disapa Arul, masih dalam perjalanan dari Masjid menuju rumahnya. Jalanan sangat becek pasca hujan deras sore tadi. Memaksanya berjalan sambil menyingkap sedikit sarungnya yang hampir pasrah terkena cipratan lumpur merah. Tak lama kemudian, ia pun sampai di rumahnya yang terletak persis di tengah-tengah desa.

"Assalamu'alaikum!"

Terdengar suara jawaban salam dari dalam rumah. Arul pun masuk. Di ruang tamu, ada kedua orang tuanya yang sedang asyik berdiskusi mengenai acara televisi. Obrolan mereka pun terhenti ketika melihat anak pertamanya masuk.

"Kenapa pulangnya cepat sekali, Nak? memang tidak ada pengajian? biasanya kamu kan pulang jam sembilan malam." tanya ayahnya. 

"Pengajian tetap ada, Yah. Hanya dipersingkat saja karena Ustadz-nya tiba-tiba ada urusan.." jawab Arul. "Oh, iya. Fauzan sudah tidur?"

Tiba-tiba, suara yang mirip sekali dengan suara Arul pun menyahut dari dalam ruangan sebelah ruang tamu. Itu suara Fauzan, adik Arul. Tepatnya, adik kembarnya.

"Ayah, Ibu, saya permisi masuk dulu.." pamit Arul dan kemudian undur diri.

Arul masuk ke kamar adiknya, yang ternyata sedang berbaring. Terpaksa berbaring karena ia memang tidak bisa bergerak bebas apalagi beranjak dari tempat tidur. Kaki, tangan, dan kepalanya masih dibebat dengan perban. Jujur saja Arul sangat miris melihat kondisi adik kembarnya yang sudah seperti ini sejak beberapa lama yang lalu karena dikeroyok oleh teman-teman sepermainannya. Motif sebenarnya dari pemukulan itu belum terungkap, karena Fauzan sendiri belum bisa memberikan keterangan yang lengkap mengenai kasusnya karena kondisinya yang membuatnya sulit mengingat kejadian itu.

"Cerpen Aisha jadi terbaik se-Indonesia loh.. kamu tahu?" awalnya Arul ingin berbasa-basi sedikit untuk memulai percakapan mengenai Aisha dengan adiknya, namun entah mengapa lidahnya terasa kelu. Fauzan yang tadinya terlihat lemas pun mendadak seperti mendapat kembali kekuatannya.

"Serius? Alhamdulillah... aku senang dengernya! oh, iya, kamu bawa enggak cerpennya dia?" Arul pun mengambil lembara-lembaran kertas berisi cerpen Aisha dari atas meja belajarnya, dan memberikannya pada Fauzan untuk dibaca.

Beberapa menit kemudian, Fauzan selesai membaca dan langsung terdiam sambil memejamkan matanya, dan mendekap kertas cerpennya di dadanya. Seperti sedang menghayati. Oh, Iya, sekedar info, Fauzan adalah penggemar Aisha sejak mereka bertemu di SMP dulu... dan hal itulah yang selama ini membuat Arul gundah. Ia selalu bertanya-tanya dalam hati, mengapa ia bisa menyukai orang yang sama dengan adik kembarnya? apakah karena mereka memang.. kembar?

"Bagus sekali tulisan ini.. indah.. aku enggak sabar mau masuk sekolah, dan ketemu sama dia di kelas lagi.. bahkan kalau boleh jujur, aku bersyukur pernah enggak naik kelas ketika SMP dulu.. sehingga bisa seangkatan, dan bahkan sekelas dengannya seperti sekarang ini.." ujar Fauzan. Arul memaksakan senyumnya yang biasa. Ia senang adiknya bisa kembali bersemangat setelah membaca cerpen itu, namun di sisi lain... entahlah... ia tidak berani memikirkannya...

"Ya sudah kalau begitu, kamu harus banyak-banyak istirahat supaya cepat sehat dan kembali ke sekolah. Kalau kamu bolos terus seperti ini, aku khawatir Aisha akan jatuh ke pelukan orang lain. Hahahahaha..." Arul menggoda adiknya, yang langsung melotot dan melempar bantal padanya. 

"Enggak mungkin dia jatuh ke pelukan orang lain! karena dia sudah ditakdirkan sama aku! huahahaha!" balas Fauzan penuh kemenangan. Arul pun hanya terkekeh sambil keluar kamar adiknya. Ketika sudah di luar, wajah cerianya kembali muram. Ia tidak tahu sejak kapan ia pandai bermain peran seperti ini...

*Bersambung*

Berlanjut ke Heaven (Part 3)

Sabtu, 20 Oktober 2012

Tugas Ekonomi Koperasi - Koperasi Keluarga Guru Jakarta

             Mata kuliah Ekonomi Koperasi merupakan matkul pertama yang saya dapatkan ketika baru saja memasuki semester 3 dalam perkuliahan di Universitas Gunadarma tercinta ini, tepatnya dalam kelas menyenangkan bernama 2EA01 yang saat itu tengah "bermukim" di gedung 4 lantai 3 ruang 3B kampus E UG. Ekonomi Koperasi merupakan mata kuliah softskill, yang dalam kampus UG hanya mendapat kesempatan sebulan sekali untuk bertatap muka dengan dosen. Namun sedikitnya frekuensi pertemuan dengan dosen tak memudarkan manfaat dari mata kuliah ini, tentu saja. Justru dengan banyaknya waktu luang yang tersedia inilah yang memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk menggali lebih banyak mengenai ilmu-ilmu yang berkaitan dengan mata kuliah softskill. Seperti yang menjadi alasan terbitnya tulisan ini, yaitu untuk memenuhi kewajiban mahasiswa berupa tugas-tugas yang diberikan dosen. Kali ini kelas kami diminta untuk menyelesaikan dua tugas, yaitu mencari pengertian tentang koperasi menurut Undang-Undang, dan juga observasi koperasi ke lingkungan terdekat. Yang akan menjadi tokoh utama dalam bagian ini adalah tugas yang kedua, yaitu observasi ke koperasi terdekat, atau koperasi yang kita "tahu" keberadaan kongkritnya. Check it out!


Koperasi Keluarga Guru Jakarta, atau biasa disingkat KKGJ, adalah sebuah koperasi yang bertempat di Jl. Pori Raya No. 8, Pisangan Timur, Jakarta Timur. Koperasi ini adalah koperasi yang beranggotakan guru-guru berstatus PNS yang tersebar di seluruh wilayah Jakarta. Beruntung sekali ayah saya adalah seorang Guru SD di Wilayah Jakarta Utara, yaitu di SDN Ancol 04 Petang, sehingga saya berkesempatan untuk membahas sedikit mengenai koperasi ini.

                KKGJ didirikan pada tahun 1952. KKGJ adalah Koperasi Fungsional Dinas Pendidikan Dasar DKI Jakarta. Koperasi ini berbentuk koperasi simpan pinjam. Yang artinya anggota bisa bertindak sebagai penanam dana (penyimpan) atau sebagai peminjam. Dengan menanamkan uang di koperasi ini, maka akan ada pemasukan dana, sehingga anggota lainnya yang memiliki keperluan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan perkembangan zaman, bisa meminjam uang hasil simpanan anggota tersebut, dengan cara pelunasan yang biasanya dilakukan melalui pemotongan gaji tiap bulan atau sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

             Kesejahteraan anggota koperasi adalah yang menjadi tujuan utama. Dengan adanya Koperasi Keluarga Guru Jakarta, kesejahteraan anggota yang dalam koperasi ini terdiri dari guru-guru yang ada di Jakarta, bisa terjamin dan tak lekang dimakan derasnya arus perkembangan zaman. Seperti kebutuhan akan pendidikan, rumah tinggal, kendaraan, bahkan berangkat haji pun dapat dipenuhi melalui koperasi ini. Kesejahteraan bukan hanya dihubungkan dengan masalah perut, melainkan juga dengan kebutuhan akan pendidikan yang terpenuhi secara optimal. Salam Gunadarma!

Amanda Dwi Praharani
10211657