Sabtu, 19 Oktober 2013

Tugas, Beban atau Kebutuhan?



Tugas dari dosen itu, beraaaaaaat banget -_-

Mungkin itulah yang walaupun kita tahu tugas adalah sebuah kewajiban, namun tetap saja kita merasa terbebani. Padahal kalau kita mau ‘mendewasakan’ sedikit pemahaman kita mengenai tugas, kegairahan untuk memenuhi tugas itu pun pasti akan membuncah dengan sendirinya.

Tugas sekolah atau pun kuliah dimaksudkan sebagai latihan sebelum memasuki dunia yang sebenarnya di masa depan. Bayangkan saja, jika di kampus kita hanya menerima kuliah saja tanpa diselingi dengan tugas-tugas, apa yang akan kita dapat? Hafalan materi? Atau hanya sebatas kumpulan rumus-rumus saja? Bahkan untuk membayangkannya pun saya sanksi akan bisa merasakan bangganya memakai toga saat wisuda nanti.

Saya adalah mahasiswa tingkat tiga. Jauh sebelum memasuki semester 5 ini tentulah kami para mahasiswa sudah kenal baik dengan tugas kuliah. Baik yang hanya sebatas menjawab pertanyaan, sampai pembuatan penelitian ilmiah. Itu semua pernah kami alami. Namun hal itu untuk apa? Apakah pernah kita bertanya-tanya seperti itu? Mungkin dalam hati kita akan menjawah pernah.

Untuk saat ini pastilah belum terasa manfaat dari tugas-tugas yang dibebankan itu, karena kita belum terjun langsung ke dunia nyata. Namun bayangkan saja, ketika sudah memasuki dunia kerja, dan kita terpaksa menemui hal sulit untuk dihadapi. Padahal kesulitan itu sebenarnya pernah disimulasikan dalam tugas-tugas yang telah diberikan pada saat sekolah atau kuliah. Betapa menyesalnya kita karena tidak menganggap serius tugas itu. Kasus-kasus yang pernah diajarkan, meluap begitu saja setelah jam kuliah berakhir.

Jadi, masih mau mengabaikan tugas? pikir-pikir lagi!

Terima kasih, selamat membaca :)

Tugas Perilaku Konsumen - Proses Pengambilan Keputusan oleh Konsumen



Di suatu pasar pastinya terdapat yang namanya penjual dan pembeli. Penjual sebagai penyedia barang yang siap dipasarkan sangat erat kaitannya dengan konsumen yang ingin memenuhi kebutuhannya. Baik itu kebutuhan barang ataupun jasa. Makadari itu, peran antara konsumen dan penjual (atau pun penjual yang sekaligus berperan menjadi produsen) tidak bisa dipisahkan di dalam sebuah pasar. Transaksi yang dapat terjadi pun tentunya memiliki kaitan dengan proses pengambilan keputusan konsumen dalam membeli sebuah produk.

Sebuah pengambilan keputusan, dalam artian memilih untuk membeli atau tidak membeli, seorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor. Faktor-faktor tersebut adalah personal dan sosialnya. Faktor personal meliputi motivasi, persepsi, pemahaman, kepercayaan, sikap dan kepribadian seseorang.
-          Motivasi
Motivasi merupakan dorongan yang berasal dari diri sendiri untuk melakukan tindakan sesuatu sebagai usahanya dalam memenuhi kebutuhan.
-          Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses pemilihan, pengorganisasian dan penyimpulan informasi berdasarkan pengalaman pribadi. Persepsi seseorang dapat berbeda dengan orang lain karena adanya subproses selektif meliputi eksposur selektif, atensi dan retensi selektif.
-          Pemahaman
Pemahaman adalah proses perubahan pemikiran atau pemahaman seseorang karena adanya pengalaman-pengalaman pribadi sebelumnya.
-          Kepercayaan
Kepercayaan adalah deskripsi tingkat penerimaan pemikiran seseorang atas suatu obyek atau gejalan.
-          Sikap
Sikap adalah penilaian relatif seseorang suatu objek atau pemikiran tertentu secara konsisten,
-          Kepribadian
Kepribadian adalah karakteristik psikologis yang relatif konsisten terhadap respons akhir suatu objek di lingkungannya.

Sedangkan faktor sosial merupakan pengaruh-pengaruh eksternal terhadap keputusan seseorang. Faktor-faktor tersebut meliputi peran seseorang di masyarakat dan hubungan sosial terdekat yaitu keluarga sampai ke pengaruh budaya.
-          Peran dan Status
Peran adalah kegiatan-kegiatan seseorang untuk menyatakan keberadaan atau yang diharapkan pada dirinya dalam lingkungannya. Status adalah penghargaan umum kelompok atau masyarakat terhadap seseorang.
-          Keluarga
Keluarga adalah kelompok terkecil dalam masyarakat yang meliputi orang tua dan anak-anaknya. Keluarga merupakan kelompok yang paling langsung mempengaruhi perilaku seseorang.
(Faktor-faktor yang mempengaruhi keputusan pembelian yang sudah dijelaskan di atas saya ambil dari buku Dasar Pemasaran penerbit Gunadarma).

Proses pengambilan keputusan oleh konsumen bisa kita kaitkan dengan faktor-faktor yang sudah kita ketahui di atas. Sederhananya, apabila kita berperan sebagai konsumen, tentunya sebelum memutuskan untuk membeli atau tidak membeli barang, kita akan melakukan sebuah pertimbangan. Bahkan bila perlu, konsumen akan melakukan riset terlebih dahulu mengenai keunggulan dari barang yang dia inginkan untuk dibeli. Setelah dirasa cocok, barulah keputusan untuk membeli pun dilakukan.

Kita sudah mengetahui apa-apa saja yang menjadi faktor-faktor, yang mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen. Sebagai konsumen yang baik, tentu saja haruslah melakukan pertimbangan terlebih dahulu sebelum memutuskan pembelian. Semoga tulisan yang berperan sebagai salah satu tugas mata kuliah Perilaku Konsumen ini dapat bermanfaat, dan saya mohon maaf atas segala kekurangan yang masih menganga di penulisan ini.
Terima kasih, selamat membaca :)

Jumat, 04 Oktober 2013

Tugas Softkill Perilaku Konsumen - Segmentasi Pasar dan Analisis Demografi



SEGMENTASI PASAR
Setiap manusia pasti memiliki kebutuhan yang harus dipenuhi. Baik itu berupa kebutuhan sandang, pangan maupun papan. Dari zaman batu sampai zaman yang serba modern ini, tak pernah lepas manusia dengan apa yang kita sebut dengan kebutuhan. Namun yang menjadi permasalahannya adalah bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Perlu adanya pemikiran yang matang agar proses pemenuhan kebutuhan dapat terlaksana dengan optimal.
Kebutuhan yang tak terbatas dan bermacam-macam itulah yang memacu seseorang untuk memanfaatkan “keharusan manusia untuk memenuhi kebutuhan”, guna dijadikan lahan baginya untuk memperoleh keuntungan. Caranya adalah dengan menjalankan usaha pemenuhan kebutuhan manusia tersebut, contohnya perusahaan (Jasa, Dagang dan Manufaktur).
Tentunya, jika ditilik dari salah satu tujuan utama didirikannya perusahaan, yaitu memperoleh keuntungan, maka yang perlu dipikirkan kembali adalah bagaimana caranya untuk mengoptimalkan keuntungan yang akan didapatkan tersebut. Salah satunya adalah dengan menentukan segmentasi pasar. Lantas, apakah yang dimaksud dengan segmentasi pasar itu?
Segmentasi pasar merupakan suatu proses membagi sebuah pasar ke dalam kelompok-kelompok pembeli yang khas, berdasarkan kebutuhan, karakteristik atau perilaku yang mungkin membutuhkan produk atau bauran pemasaran yang terpisah.
Ada tiga tahap yang harus dilewati oleh pemasar untuk sampai pada keputusan melakukan segmentasi pasar, yaitu:
1.      Pemasaran massal : penjual terlibat dalam produk massal, distribusi massal dan promosi massal dari suatu produk untuk seluruh pembeli.
2.      Pemasaran produk yang beraneka ragam : penjual memproduksi beberapa produk yang menunjukkan bentuk, kode, kualitas dan ukuran yang berbeda. Mereka dirancang untuk menawarkan keanekaragaman pembeli untuk menarik segmen yang berbeda.
3.      Pemasaran sasaran : penjual membedakan segmen pasar utama, menetapkan satu atau lebih segmen-segmen sebagai sasaran.
Lalu, langkah-langkah untuk melakukan segmentasi pasar adalah sebagai berikut :
·         Mengidentifikasi variabel segmentasi dan segmentasi pasar
·         Mengembangkan bentuk segmentasi yang menghasilkan
·         Mengevaluasi daya tarik masing-masing segmen
·         Memilih segmen-segmen sasaran
·         Mengidentifikasikan konsep posisi uang memungkinkan
·         Memilih, mengembangkan dan mengomunikasikan konsep penetapan posisi yang dipilih
Segmentasi pasar memiliki pola-pola, tiga segmentasi pasar yaitu :
1.      Preferensi homogen
Yaitu menunjukkan suatu pasar di mana semua pelanggan memiliki preferensi yang sama (pasar tidak menunjukkan segmen alami).
2.      Preferensi tersebar
Yaitu pada situasi lain yang sangat berbeda. Preferensi pelanggan mungkin tersebar di seluruh ruangan yang menunjukkan bahwa pelangggan sangat berbeda dalam preferensi mereka.
3.      Preferensi perkelompok-kelompok
Yaitu pasar dapat menunjukkan kelompok-kelompok preferensi yang terpisah-pisah, yang disebabkan segmen pasar alami.
Konsep segmentasi pasar :
·         Segmentasi apriori : segmentasi yang dilakukan sebelum suatu produk diluncurkan ke pasar. Contoh : pendekatan geografis, demografi, psikologi dan perilaku.
·         Segmentasi past-hoc : segmentasi yang dilakukan setelah produk diluncurkan, setelah konsumen datang, data lalu dikumpulkan, diolah dan data dapat dipakai untuk menunjukkan siapa mereka.
Prosedur segmentasi pasar :
·         Tahap survey
Peneliti/periset melakukan wawancara untuk mencari penjelasan dan memusatkan perhatian pada kelompok untuk memperoleh pandangan terhadap motivasi konsumen, sikap dan perilaku.
·         Tahap analisis
a. Membuat analisis faktor pada data untuk membuang variabel yang berkorelasi tinggi
b. Analisis kelompok untuk penetapan jumlah segmen maksimum
·         Tahap pembentukan
Masing-masing kelompok sekarang dibentuk dengan persayaratan perbedaan sikap, perilaku, demografi, psikografi dan kebiasaan konsumsi media mereka
Persyaratan segmentasi yang efektif :
·         Dapat diukur
·         Cukup pasar
·         Dapat dijangkau
·         Dapat dibedakan
·         Dapat diambil tindakan
Kelemahan dari tindakan segmentasi :
1. Biaya produksi akan lebih tinggi
2. Biaya penelitian akan bertambah
3. Biaya promosi akan menjadi lebih tinggi
4. Kemungkinan akan menghadapi pesaing
Manfaat segmentasi :
v  Dapat mendeteksi secara dini dan tepat mengenai kecenderungan dalam pasar yang senantiasa berubah
v  Dapat mendesain produk yang benar-benar sesuai dengan permintaan pasar
v  Dapat digunakan untuk mengukur usaha promosi sesuai dengan masa atau periode di mana reaksi pasar akan cukup besar
v  Dapat digunakan untuk memilih segmen mana yang akan dijadikan pasar sasaran
ANALISIS DEMOGRAFI
Untuk dapat memasarkan produknya dengan baik, maka perusahaan harus melakukan analisis demografi. Analisis tersebut dilakukan agar perusahaan dapat mengetahui kecenderungan demografis produk yang dipasarkan. Usia, ras, jenis kelamin, pekerjaan, pendapatan, status, tingkat pendidikan dan data-data lain terdapat dalam demografi. Setelah sudah mengetahui data-data demografi tersebut, yang kemudian harus dilakukan adalah dengan melakukan suatu analisis demografi.
Analisis demografi, apakah manfaatnya? Dengan kita melakukan riset padar data-data demografi tersebut, tentunya akan sangat membantu dalam pembentukan segmentasi pasar. Misalnya kita meneliti trend fashion yang sedang digemari oleh remaja, maka kita bisa menentukan produk apa yang sesuai dengan segmen pasar remaja. Begitu pun dengan yang lainnya. Jika tidak dilakukan analisis demografi sebelum memasarkan produknya, bisa kita ibaratkan sama saja sedang menebar garam di lautan, tidak akan menghasilkan efek apa-apa. Karena hasil analisis demografi itulah yang menjadi golden ticket bagi perusahaan untuk menentukan segmen-segmen pasar mana yang mereka tuju, dan barang-barang apa yang akan mereka produksi sesuai dengan segmen-segmennya.