I.
PENGERTIAN HIV
1.1. Pengertian
HIV dan AIDS
HIV,
atau singkatan dari Human
Immunudeficiency Vyrus merupakan suatu virus yang dapat menyebabkan
penyakit AIDS. Virus ini menyerang manusia dan menyerang sistem kekebalan
(imunitas) tubuh, sehingga tubuh menjadi lemah dalam melawan infeksi. Dengan
kata lain, kehadiran virus ini dalam tubuh akan menyebablan defisiensi
(kekurangan sistem imun).
AIDS (Acquired
Immunodeficiency Syndrome) adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul
karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia, akibar adanya virus HIV (yang
telah disinggung di alinea sebelumnya) atau infeksi virus-virus lain yang
mirip, yang menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
1.2. Negara
Asal HIV/AIDS
Dari
manakah virus HIV berasal?
Para ilmuwan umumnya berpendapat bahwa
AIDS berasal dari Afrika. Kasus yang dikenal paling awal adalah pada seorang
pria dari Kongo Belgia (sekarang dikenal sebagai Republik Demokratik Kongo)
pada tahun 1959 ( darahnya–yang disimpan sejak tahun 1959 – baru-baru ini diuji
untuk HIV.
II.
PENYEBARAN VIRUS HIV
2.1. Berbagai Cara
Penyebaran Virus HIV
Gaya hidup masyarakat modern saat ini,
yang bebas dan seakan jauh dari “aturan”, sangat besar kemungkinannya untuk menjadi
penyebab maraknya penyebaran virus HIV. Berikut adalah beberapa cara
penyebaran/penularan virus HIV yang berhubungan dengan gaya hidup atau pun
perilaku sehari-hari masyarakat (walau tidak semuanya negatif, bahkan ada
kegiatan positif yang berpotensi menjadi media penyebaran virus ini):
·
Hubungan seks kelamin
·
Hubungan seks oral
·
Hubungan seks melalui
anus
·
Transfusi darah
·
Penggunaan jarum
bersama (akunpuntur, jarum, tatto, jarum tindik).
·
Antara ibu dan bayi
selama masa hamil, kelahiran, dan masa menyusui.
2.2. Ibu Rumah Tangga
Rentan Terhadap Penyebaran Virus HIV
Ibu
rumah tangga, salah satu elemen terpenting dalam keluarga. Yang biasanya
menjadi “sumber kehidupan” di suatu rumah karena tugasnya yang sangat inti,
seperti mengurus rumah, menyiapkan makanan, mendidik anak, mengurus suami, dan
masih banyak lagi tugasnya. Namun kini, ibu rumah tangga telah menjadi salah
satu kelompok yang rentan terhadap penyebaran HIV/AIDS. Sangat mengejutkan
pastinya, bahkan hampir tidak masuk akal. Mengingat sosok ibu rumah tangga
sebelumnya dianggap memiliki resiko sangat rendah terhadap penularan virus HIV,
namun nyatanya tidak demikian.
2.3. Penyebab Ibu Rumah
Tangga Rentan Terhadap Penyebaran Virus HIV
Penyebab
dari kerentanan ibu rumah tangga terhadap penyebaran virus HIV adalah akibat
kebiasaan buruk sang suami yang mudah melakukan seks bebas serta berganti-ganti
pasangan di luar lingkungan rumah. Namun tentunya, tidak semua suami memiliki
perilaku buruk seperti itu.
Karena itu, tes VCT bagi ibu-ibu rumah
tangga menjadi syarat yang tepat untuk deteksi dini.
III.
PENDETEKSIAN VIRUS HIV
3.1.
Gejala Terinfeksi Virus HIV
Untuk melakukan
pendeteksian dini, tentunya kita harus mengetahui terlebih dahulu gejala-gejala
dari penyakit HIV/AIDS seperti berikut ini:
·
Demam tinggi
berkepanjangan
·
Penderita akan
mengalami napas pendek, nyeri dada, dan demam.
·
Hilangnya nafsu makan,
mual, dan muntah.
·
Mengalami diare yang
kronis.
·
Penderita akan
kehilangan berat badan tubuh hingga 10% di bawah normal.
·
Batuk berkepanjangan.
·
Infeksi jamur pada
mulut dan kerongkongan.
·
Pembengkakan kelenjar
getah bening di seluruh tubuh (di bawah telinga, leher, ketiak, dan lipatan
paha).
·
Kurang ingatan.
·
Sakit kepala.
·
Sulit konsentrasi.
·
Respon anggota gerak
melambat.
·
Sering nyeri dan
kesemutan pada telapak tangan dan kaki.
·
Mengalami tensi darah
rendah.
·
Reflek tendon yang
kurang.
·
Terjadi serangan virus
cacar air dan cacar api.
·
Kulit kering dnegan
bercak-bercak.
IV.
PENCEGAHAN PENYEBARAN
VIRUS HIV
Mencegah lebih baik daripada mengobati.
Makadari itu, berikut adalah cara-cara pencegahan penularan HIV/AIDS:
·
Jangan melakukan
hubungan seksual di luar nikah.
·
Jangan berganti-ganti
pasangan seksual.
·
Abstrinensi (tidak
melakukan hubungan seks).
·
Gunakan kondom,
terutama untuk kelompok perilaku resiko tinggi jangan menjadi donor darah.
·
Seorang ibu yang
didiagnosa positif HIV sebaiknya jangan hamil.
·
Penggunaan jarum suntik
sebaiknya sekali pakai.
·
Jauhi narkoba
Selain yang sudah disebutkan di atas,
bagi pasangan suami istri, apalagi telah disebutkan bahwa ibu rumah tangga
rentan menjadi penyebar HIV, tentunya kesadaran diri dan rasa saling menyangi
dan ingin saling melindungi harus semakin dipupuk. Jangan hanya karena nafsu
sesaat, keluarga yang menjadi korban. Terutama untuk para suami. Jangan pernah
mudah terpengaruh oleh kesenangan yang sengaja dijajakan murah oleh wanita lain
yang bukan istrinya, apalagi jika berganti-ganti.
V.
KESIMPULAN
Penyakit AIDS adalah penyakit yang
menyerang sistem kekebalan tubuh. Penyakit ini disebabkan oleh virus yang
bernama HIV. Kini, ibu rumah tangga yang awalnya memiliki resiko rendah
terinfeksi HIV, berubah statusnya menjadi rentan. Hal itu disebabkan oleh
suami-suami mereka yang mudah tergoda untuk melakukan hubungan seks dengan
wanita-wanita lain. Namun tentunya, tidak semua suami yang memiliki perilaku
seperti itu.
Virus HIV akan mudah dicegah jika kita
sudah mendeteksi gejala-gejalanya sedini mungkin. Akan tetapi, hal mendasar
yang paling penting dalam penyebaran virus HIV oleh ibu rumah tangga adalah
rasa saling menyayangi dan melindungi dengan suami. Apabila suami benar-benar
ingin melindungi istrinya dari penyakit mematikan tersebut, maka perilaku buruk
seperti hubungan seks dengan wanita lain haruslah dihilangkan.
SUMBER: