Kenangan Kepada Pelita
Kini.. kami.. di sini..
Merenung mengenang asa yang terkembang
Akan pelita nan elok di kegelapan pengetahuan
Kepada bintang yang menerang jalan di tepi jalan..
Kata dari kami.. seluruhnya membungkam..
Semua sesal luruh menjadi peluh
Nan licin meluncur melintasi rona wajah
Mengilau mata yang haru akan airnya..
Di masa lalu.. kami tertawa..
Gembira melihatmu mengerutkan wajah
Bernyanyi mendengarmu mengeluarkan isak
Dan lega mengetahuimu mengusap usap dada..
Kami semua tak sadari itu..
Lantas dan jika embun menguap menjadi tak terlihat
Lalu apa yang dapat kami pandang?
Hanya mampu merasakan dan mengindrakan
Wangi dari ngiangan dan anginnya..
Wahai pelita nan anggun di peraduan malam..
Sinarmu akan terus terkenang walau senja menerpa kelam
Benih yang kau tanam akan terus berkembang walau tanah meradang
Bunga-bungamu akan terus bermekaran di hati besar..
Wahai pelita yang kami rindukan haluannya..
Setitik cahayamu telah memulai penerangan
Pada jalan masa depan yang berwarna terang
Mengantar kami pada asa yang tak pernah pudar..
Jika boleh kami memutar waktu kembali pada masamu..
Akan kami hapuskan air mata yang menggantung di wajahmu
Membalikkan kerutan bibirmu menjadi senyumanmu
Dan mengembalikan renyah tawamu yang mampu..
Mengubah kaku.. menjadi syahdu..
(29 April 2010, oleh aku yang merindukan cahayamu..)
A.D.P.
Amanda Dwi Praharani, 10211657, 1EA02, Universitas Gunadarma
Telah terbit di buku tahunan SMA Negeri 5 Bogor tahun 2010
Tidak ada komentar:
Posting Komentar